Menurut KPAI, saat ini kasus bullying menduduki peringkat teratas pengaduan masyarakat. Dari 2011 hingga agustus 2014, KPAI mencatat 369 pengaduan terkait masalah tersebut. Jumlah itu sekitar 25% dari total pengaduan di bidang pendidikan sebanyak 1.480 kasus. Bullying yang disebut KPAI sebagai bentuk kekerasan di sekolah, mengalahkan tawuran pelajar, diskriminasi pendidikan, ataupun aduan pungutan liar (republika, rabu 15 oktober 2014).
Menurut psikolog Andrew Mellor, bullying adalah pengalaman yang terjadi ketika seseorang merasa teraniaya oleh tindakan orang lain dan ia takut apabila perilaku buruk tersebut akan terjadi lagi sedangkan korban merasa tidak berdaya untuk mencegahnya. Bullying tidak lepas dari adanya kesenjangan power/kekuatan antara korban dan pelaku serta diikuti pola repetisi (pengulangan perilaku).
Dampak yang ditimbulkan oleh bullying bukan hanya dirasakan oleh korban. Namun, pelaku dan saksi bullying juga akan merasakan akibatnya. Hal-hal yang berhubungan dengan kasus bullying ini lambat laun akan mempengaruhi psikologi serta proses perkembangan anak. Baik dari segi kepribadian maupun sosial. Karena Siaga Anak Indonesia ingin ikut serta dalam menyehatkan anak Indonesia dalam segi Psikologis khususnya. Oleh karena itu, Siaga Anak Indonesia selaku badan konsultan menyarankan para ibu/bapak untuk mengisi kuosionar dibawah ini yang bertujuan untuk lebih mengenalkan informasi maupun proses konsultasi yang dibutuhkan oleh anda.
Anda disarankan untuk mengikuti proggram pada biro kami karena agar anak anda bertumbuh kembang dengan baik.